SMK Negeri 1 Wonosobo berkesempatan menjadi salah satu dari dua sekolah di Provinsi Jawa Tengah sebagai target Sosialisasi Safety Riding yang di adakan oleh Kementerian Perhubungan. Acara ini dilaksanakan pada Rabu 24 April 2024 yang diikuti oleh 150 siswa.
Kegiatan ini tidak hanya penyampaian materi di dalam ruangan saja, tapi juga diajarkan kepada siswa praktek cara berkendara yang baik dan benar oleh para professional. Sehingga pemahaman peserta akan lebih menyeluruh tentang bagaimana cara berkendara yang baik, benar dan memenuhi standar keamanan.
Bapak Dastam selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas yang dalam sambutannya mewakili Kepala SMK Negeri 1 Wonosobo menyampaikan bahwa 150 orang siswa ini nantinya diharapkan menjadi pilot project bagi 1913 siswa di SMK Negeri 1 Wonosobo khususnya maupun siswa yang ada di Kabupaten Wonosobo pada umumnya. “Saya berharap anak-anak yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini betul-betul menjadi contoh yang baik bagi pelajar di Kabupaten Wonosobo dan bahkan warga masyarakat”.
Menurut informasi, bahwa pelanggaran lalu lintas terbesar adalah anak-anak sekolah. Tercatat pada tahun 2022 angka kecelakaan yang meninggal dunia sebesar 26 ribu orang, pada tatahun 2023 meningkat menjadi 27 ribu orang. Sehingga dengan adanya program ini, diharapkan akan menambah pengetahuan, pengalaman dan pemahaman bagi para pelajar tentang keselamatan berkendara yang sesuai aturan dan regulasi. Apalagi kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan yang naik turun, sehingga resiko terjadi kecelakaan cukup tinggi.
Betapa riskannya anak-anak yang berkendara dijalan raya. Selain diharuskan mempunyai SIM, karena saat pembuatan SIM seseorang harus mempunyai pengetahuan dasar lalu lintas dan cara bekendara yang benar; anak-anak atau pelajar seringkali berkendara dengan emosi yang tidak stabil dan bahkan ugal-ugalan. Tidak hanya itu, terkadang kerentanan berkendara juga disebabkan karena kendaraan bermotor yang tidak diservice secara berkala, yang berakibat fungsi-fungsi utama kendaraan seperti rem, mesin dan lain sebagainya menjadi terganggu.
Pada kesempatan ini, turut hadir Direktur Sarana Transportasi Jalan, Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan yaitu Bapak Ir. Danto Restyawan, M.T.. Sebelum secara simbolik membuka acara sosialisasi ini, beliau berpesan bahwa keselamatan berkendara bukan hanya tugas pihak Kementerian Perhubungan saja tapi menjadi tugas semua pihak.
Paling tidak ada langkah-langkah dalam mengupayakan keselamatan berkendara. Yaitu :
Pertama Edukasi. Edukasi ini diberikan kepada masyarakat dan khususnya kepada para pelajar. Salah satu upayanya melalui sosialisasi-sosialisasi.
Kedua Penegakan Hukum. Dewasa ini pelanggaran lalu lintas adalah masalah penyebab sebagian besar terjadinya kecelakaan dan kurangnya kesadaran hukum. Sehingga penegakan hokum terhadap pelanggaran lalu lintas mutlah dilaksanakan dengan baik.
Ketiga Peran Orang Tua dan Sekolah. Anak yang masih belum cukup umur sebaiknya oleh orang tua tidak diberikan kendaraan bermotor, juga untuk pihak sekolah agar pelajar yang belum memiliki SIM agar tidak diperkenankan membawa sepeda motor. Selain itu pihak sekolah harus berupaya mengedukasi siswanya agar berkendara dengan baik, benar, tertib dan aman di jalan raya.
